Kisah ini berdasarkan pengalaman
nyata dari Cho Kyuhyun, member Super Junior. Dia menceritakan kisah ini melalui
sebuah wawancara di acara televisi local Korea. Saya pun berinisiatif
membuatnya menjadi versi cerita pendek . Check this out
***
My Destiny Girl
September
2007
Kyuhyun berjalan tergopoh-gopoh menyusuri koridor rumah sakit
menuju meja resepsionis. Saat ini dia sedang menjalani terapi pemulihan pasca
kecelakaan mobil parah yang menimpanya dan member Super Junior yang lain. Tapi
malangnya, Kyu-lah yang mengalami luka paling parah. Kecelakaan itu hampir merenggut
nyawa, karir dan suaranya. Ia sempat jatuh koma 4 hari karena luka parah
dibagian paru-paru. Tulang rusuknya patah dan menusuk paru-parunya dan sedikit
masuk ke tenggorokan. Bisakah kau membayangkannya? Betapa beruntungnya Kyu karena
tulang rusuk itu tidak mengenai pita suaranya. Aset yang paling berharga bagi
seorang penyanyi seperti dia.
Setelah sampai di meja resepsionis dan membayar tagihan
pengobatan, Kyu melihat sekeliling. Ada beberapa orang yang duduk menunggu di
sofa diseberang meja resepsionis dan dia melihatnya. Dia melihat seorang gadis cantik
yang sedang mengantri dibelakangnya dan langsung memperhatikannya.
Gadis itu berambut
panjang dan mungil. Ya Tuhan, puncak kepalanya hanya mencapai bahu Kyu. Merasa diperhatikan,
gadis itu menoleh kearah Kyu dengan pandangan tidak nyaman. Kyu langsung
pura-pura membaca laporan kesehatan yang sedang dipegangnya dengan muka
memerah.
Ada sesuatu yang salah
dalam diriku. Ya, aku yakin itu. Aku sangat tertarik pada perempuan itu padahal
baru hari ini aku bertemu dengannya. Dan mengapa jantungku tiba-tiba berdetak
cepat sekali? Batin Kyu dalam hati.
***
Ketika sampai di dorm (asrama) Super Junior, dia masih
memikirkannya. Kyu yang tadi nya hiperaktif tiba-tiba berubah jadi pendiam pada
malam itu juga.
Merasa ada sesuatu yang janggal terjadi pada juniornya,
member-member yang lain segera menghampirinya.
“Hei Kyu, hari ini kau sedikit berbeda. Ada yang salah
denganmu?” Tanya Heechul khawatir.
Kyu hanya tersenyum menjawab pertanyaan hyungnya (sebutan
laki-laki untuk memanggil laki-laki yang lebih tua).
“Kyu? Kau kenapa? Sakit diparu-parumu kambuh lagi?” Tanya
Donghae sambil meletakkan telapak tangannya di dahi Kyu, bermaksud mengecek
suhu tubuhnya.
“Tidak Donghae hyung. Aku baik-baik saja. Aku…aku hanya
merasakan ada sesuatu yang salah dengan otakku.” Jawab Kyu
Kyuhyun pun menceritakan kejadian dirumah sakit tadi kepada
member yang lain. Mereka hanya cengengesan mendengar cerita itu dan beranggapan
Kyuhyun sangat polos sekali.
“Ah Kyuhyunnie, itu namanya jatuh cinta pada pandangan
pertama. Kau ini bagaimana sih?” Celetuk Shindong sambil nyengir.
“Ah ternyata adik kecil kita sudah besar yah. Sudah mengenal
yang namanya wanita cantik. Hahahaha” Ledek Eunhyuk.
“Liat saja besok. Kalau kau bertemu dengannya lagi, itu
berarti takdir. Karena pertemuan pertama
adalah kebetulan sementara pertemuan-pertemuan berikutnya adalah takdir.”
Ujar Leeteuk sambil tersenyum.
Kyu hanya cemberut malu dengan pipi yang memerah mendengar
komentar-komentar yang diberikan hyung-hyungnya.
Oke. Jika besok aku
bertemu lagi dengan dia, aku menyimpulkan bahwa itu takdir. Yah, aku ingat
kata-kata yang diucapkan Leeteuk hyung tadi. I do believe in fate and love at
first sight. Batin
Kyu.
***
Keesokan harinya setelah selesai menjalani terapi, Kyuhyun
segera berjalan menuju meja resepsionis dan berharap bisa ‘bertemu’ dengan
gadis itu lagi. Hari ini dia memakai hoodie agar tidak dikenali orang.
Kyu melihat sekeliling dan ternyata orang yang dicarinya
tidak ada. Merasa bodoh, Kyupun berjalan menuju sofa diseberang meja
resepsionis.
Ternyata ini hanya
sebuah kebetulan belaka. Batin Kyu kecewa.
Lalu seperti slow motion di film-film, Ketika Kyu sedang
duduk dengan raut wajah kecewa disofa, tiba-tiba ada seorang gadis yang muncul
diujung koridor sebelah meja resepsionis.
Seperti menangkap sinyal dari gadis itu, kyu langsung menoleh
dan dia melihatnya. Lagi. Dan gadis itu juga melihat kearah Kyu. Otomatis
mereka saling bertatap-tatapan. Kyu langsung menunduk malu dan tersenyum
senang.
Ah itu dia! My destiny
girl! Semoga dia masih mengingat wajahku yang tampan ini. hehehe teriak Kyu didalam hati.
Lalu dia, dengan jantannya, menghampiri gadis itu.
“Hai.” Sapa Kyuhyun kikuk.
“Hai. Kau kan yang kemarin mengantri didepanku?” jawab gadis
itu sambil tersenyum ramah.
“Ah. i..iya. ternyata kau masih ingat juga.” Balas Kyuhyun
gugup.
“Hmm…oke. Aku tidak bisa berlama-lama disini, aku harus
pergi. Annyeong haseyo.” Kata gadis itu sambil membungkukkan badan dan berjalan
menuju pintu keluar rumah sakit.
“Hei tunggu!” cegah Kyu sambil menarik tangan ‘destiny
girl’nya itu.
“Ya? “
“Boleh aku minta nomor teleponmu?” Tanya Kyu.
Oh ayolah. Masa kau
tidak mengenaliku sih? Aku ini Cho Kyuhyun! Member Super Junior! Apakah kau
tidak mempunyai televisi di rumah? Batin Kyu
“Nomor telepon? Maaf aku tidak bisa memberikannya. Aku…aku
sudah mempunyai pacar.” Jawab ‘destiny girl’ itu malu-malu.
“Ah. Kau sudah mempunyai pacar rupanya” Balas Kyu menelan
ludah dan menahan malu.
“Ya. Maaf yah. Aku pergi dulu yah. Sampai jumpa lagi” Kata
gadis itu tersenyum kikuk dan langsung berjalan, lebih tepatnya setengah
berlari, menuju pintu keluar.
Kyuhyun yang merasa seperti orang bodoh hanya bisa berdiri
menahan malu. Beberapa orang yang kebetulan melihat kejadian itu hanya bisa
tersenyum menahan tawa dan beberapa lainnya seperti mengatakan ‘yang sabar yah’
untuk Kyu. Kyuhyun merasa sangat beruntung orang-orang itu tidak mengenalinya
sebagai ‘Kyuhyun-nya Super Junior’. Dia akan merasa bodoh sekali kalau ada
gossip yang beredar karena kejadian ini.
Ya Tuhan aku bahkan
belum mengetahui namanya batin Kyu sedih.
Merasa menjadi pusat perhatian, Kyu langsung berjalan menuju
pintu keluar dengan muka merah seperti tomat busuk.
Setelah kejadian itu, Kyuhyun bersumpah tidak mau lagi
menyukai orang yang baru pertama ditemuinya. It hurts him.
Aku harus melupakan my
destiny girl. batin
Kyu sedih.
***
November
2007
Hari ini Super Junior mengadakan jumpa fans dan fansigning.
Kyuhyun duduk disebelah Eunhyuk. Fans-fans mengatri untuk mendapatkan tanda
tangan member favoritnya. Fans berbaris mejadi satu barisan yang panjang dan
diujung barisan terpecah menjadi 13 barisan kecil berdasarkan jumlah member dan
harus memilih member favorit mereka.
Kyuhyun tersenyum kepada fans-fans yang berbaris didepannya.
Sambil menyapa mereka dan sedikit berbincang, mata Kyuhyun melihat satu barisan
fans di barisan belakang dan…..
DANG!!!
Ternyata destiny girl-nya ada diantara kerumunan fans
dibelakang dan ikut mengantri. Ia masih berda di satu barisan besar. Kyuhyun
penasaran dimanakan dia akan memilih barisan kecil? Di barisan iakah atau
dibarisan member lain?
Ah kenapa dia ada
disini? Apakah dia sudah putus dengan pacarnya dan ingin bersamaku? Ya Tuhan inikah
yang dinamakan takdir? Batin Kyu senang sekali.
Dengan senyum penuh arti, Kyuhyun tetap menandatangani CD
album mereka yang disodorkan fans-fansnya. Ia dengan sabar menunggu giliran
destiny girl-nya meminta tanda tangannya. Ia yakin kalau destiny girl-nya akan
ikut berbaris di barisannya bukan dibarisan member lain.
Destiny girl pun semakin lama semakin dekat dengan ujung
barisan besar. Tinggal 5 orang lagi didepannya dan ia harus memilih member
favoritnya.
Kyuhyun tegang. Jantungnya seperti ingin keluar dari dadanya.
Tinggal tiga orang lagi.
Dua orang lagi
Dan….
Destiny girl pun memilih member favoritnya dan……
Ia berjalan ke barisan kecil didepan EunHyuk yang duduk
persis disebelah Kyuhyun.
Kyuhyun menatapnya. Gadis itu seperti mengabaikan kehadiran
dirinya. Seperti tidak mengenalinya. Seperti tidak pernah mengalami kejadian di
rumah sakit. Gadis itu dengan malu-malu menyodorkan albumnya dan meminta tanda
tangan EunHyuk.
“Ah Eunhyuk oppa kau tampan sekali.” Kata gadis itu malu.
“Terima kasih.” Balas Eunhyuk tersenyum.
Mendengar percakapan itu membuat Kyuhyun merasa kecewa.
Kenapa Eunhyuk? Kenapa bukan dirinya?
Kyuhyun tetap menandatangani album dengan senyum dipaksakan
dan membalas obrolan fans dengan sekenanya. Dia kecewa sekali. Kecewa untuk
yang kedua kalinya. Kecewa karena seseorang yang bahkan ia tidak tahu namanya.
Dia memang ditakdirkan
bukan untuk diriku. Good bye my destiny girl.
***
Tiastika Mauliza
All credit goes to her!
All credit goes to her!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar